Pasien Diagnosa Kista Diduga Dicovidkan oleh RSUD Ba’a Rote Ndao

ROTE NDAO –pena-emas.com. Martha Eritha Mbuik (30) warga desa Modosinal Kecamatan Rote Barat Laut Kab. Rote Ndao – NTT diduga sengaja dijadikan korban Covid 19 oleh Pemerintah melalui pihak Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baa – Rote Ndao.

Kepada Crew media, Martha Eritha Mbuik. calon pasien penderita kista hasil USG Poli Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a Rote Ndao, Selasa (13/10/2020 lalu, yang bertujuan jalani operasi Penyakit Kista yang dideritanya justru dinginapkan di rumah susun Ne’e, tempat karantina pasien covid 19. Jelasnya saat dutemui Sabtu, (24/10/2020), di Desa Modosinal Kecamatan Rote Barat Laut

Bacaan Lainnya

Martha menjelaskan, tujuan operasinya terpaksa batal djalani yang sedianya dilakukan pada Sabtu, (17/10/2020), pukul 10.00 wita. karena saat sedang siap untuk diopersai tiba tiba oleh petugas, memberitahukan bahwa sesuai hasil rapid test, Dirinya telah terkonfirmasi pandemi covid 19 tanpa menunjukan bukti hasil rapid test.

“Waktu itu petugas datang  pasang cateter, pasang infus sesuai prosedur operasi setelah itu beta berbaring di tempat tidur untuk menunggu di bawa ke ruang operasi. Tapi sekitar pukul 13.00 wita, beberapa petugas datang lagi bukan bawa beta ke ruang operasi. Namun mereka bilang  harus bawa beta ke rumah susun Ne’e, tempat karantina pasien covid 19” Ujar Martha.

Selanjutnya. Martha Eritha Mbuik, mebgstakan, puncak kejadiannya pada Kamis, (22/10/2020), pukul 14.00 wita pasien dijemput oleh sejumlah orang menggunakan Alat Pelindung Diri, (APD),  menggunakan ambulance dan dikawal oleh anggota Polisi Pamong Praja  di Desa Modosinal.

“Saat itu beta hanya didampingi suami tidak melawan, kami ikuti maunya petugas menuju tempat Karantina”, tambahnya.

Kemudian. Esoknya, Jumat (23/10/2020, di rumah karantina Ia tidak mendapat pelayanan  makan dan minum, keluarga pasien langsung  menelpon kepala desa Modosinal dan Mesak Lonak salah satu anggota DPRD Rote Ndao guna membantu berkomunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab agar dipulangkan. Akhirnya, atas bantuan Kades Modosinal dan anggota DPRD tersebut,  Martha dijemput keluarga kembali ke rumah.

“Di tempat karantina beta di tes dengan alat PCR/SWAB  oleh petugas dan dikasih obat sekali minum. Besok hari minggu beta disuruh pulang bahwa karantina mandiri di rumah saja. Martha mengaku juga, sejak divonis telah mengidap pandemi covid 19, penyakit utama yang dideritanya pun,  diabaikan oleh pihak RSUD Baa,” Ungkapnya.

Sementara saat ini penderita, mengaku selalu merasa sakit pada perut akibat belum dilakukan operasi terhadap penyakit yang dideritanya.

Direktur RSUD Ba’a, dr Widyanto P. Adhy, M.Biomed, Sp.PD saat di konfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Sabtu, (24/10/2020), mengarahkan wartawan  agar langsung mengkonfirmasi Ketua Tim Gugus Tugas covid-19.

Ketika wartawan menanyakan tentang SOP penanganan pasien diagnosa kista yang terkonfirmasi covid 19, dia langsung mematikan teleponnya.

Anggota DPRD Rote Ndao, Mesak Zadrak Lonak dari Fraksi Hanura, kepada media ini di rumahnya, Sabtu, (24/10/2020), mengutuk keras tindakan penelantaran pasien yang dilakukan oleh pihak Tim Gugus Tugas covid-19.

Menurut Mesak Zadrak Lonak, harusnya pasien yang telah dijemput diberikan pelayanan makan dan minum. Tidak dibiarkan begitu saja.

“Saya heran telah dibentuk Tim Gugus Tugas covid-19 tapi tidak ada satu orang pun petugas di tempat karantina”, Ujar Mesak.

Apa yang dilakukan sudah tidak manusiawi maka pihaknya akan membicarakan kasus ini pada sidang paripurna nanti dan minta pimpinan DPRD, untuk bersama para anggota sidak di tempat karantina.

Selain itu melalui Komisi B akan segera digelar RDP dengan pihak RSUD maupun tim yang menangani penanggulangan covid-19. tegasnya.(tim)

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait