Gubernur VBL: Gereja Harus Jadi Pusat Pengembangan pendidikan.

PENA-EMAS COM. Gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah tapi juga menjadi pusat belajar dan pengembangan pendidikan.

Demikian hal ini disampaikan Gubernur NTT,  Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)  saat bertatap muka dengan pemuka agama khususnya  saat beraudiensi dengan Majelis Jemaat Baith El Oelanisa, Baumata Timur Klasis Kupang Tengah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang,  Senin (5/6) di Ruang Kerja Gubernur.

Bacaan Lainnya

Gubernur meminta untuk  Gedung gereja dapat juga digunakan sebagai tempat Pembelajaran bagi Anak Usia Dini dan sebagai pusat belajar dan pengembangan pendidikan.

“Gereja harus juga jadi pusat belajar.  Bukan hanya untuk belajar ilmu-ilmu ketuhanan tapi juga ilmu-ilmu lainnya. Gedung gereja dapat juga digunakan sebagai tempat Pembelajaran bagi Anak Usia Dini,” kata Gubernur VBL

Aundens Gubernur – MJ gereja di ruang ketja Gubernur (5/6)

Kepada Ketua Majelis Jemaat  Baith El Oelanisa, Baumata Timur Klasis Kupang Tengah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, Pendeta Petronela Lylho yang memimpin rombongan tersebut,  Gubernur mengharapkan agar gereja jadi pusat informasi dan pembelajaran jarak jauh.

Selanjutnya. Menurut Viktor Laidkodat, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah gencar-gencarnya memperluas jaringan internet dan telekomunikasi melalui pendirian berbagai BTS di seluruh pelosok NTT.

Karenanya Gubernur VBL mendorong Gereja dapat memanfaatkan peluang ini dengan gunakan gedung gereja untuk lakukan pembelajaran jarak jauh bagi para siswa dan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. jelas Gubernur VBL.

Audensi Jemaat Baith El Oelanisa, Baumata Timur dengan Gubernur adalah terkait dengan permintaan para majelis jemaat untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru.

Gubernur mengharapkan agar kegiatan tersebut dilaksanakan setelah grafik covid di NTT melandai.

“Sekarang ini angka covid-19 di NTT sebagaimana nasional sedang meningkat. Kita harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Acara ini bisa dijadwalkan ulang setelah angka covid menurun,” harap Gubernur.

Sementara itu Pendeta Petronela Lylho dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pembangunan gereja baru mulai dirintis karena gereja lama yang dibangun pada 28 Agustus  1955 mengalami kerusakan parah setelah dihantam badai siklon tropis seroja.

Tentang kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gereja akan disesuaikan dengan anjuran dan jadwal dari bapa Gubernur karena umat kami di sana berharap bapa Gubernur berkenan hadir pada kegiatan ini. Jelas Pdt. Petronela Lylho
yang sudah dua tahun menjadi gembala di Jemaat Baith El Oelanisa ini.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Staf Khusus Gubernur,  Pius Rengka,  Plt.  Kepala Biro Pemerintahan,  Rita Wuisan dan perwakilan majelis jemaat Baith El Oelanisa. (PE.017/Biro Adm Pimp Setda NTT)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait