Managemen SPBU, Ricky Suwongto Sanggaoen, Akui Kesalahan Soal BBM Berwarna.

ROTE NDAO, pena-emas.com. BBM berwarna yang meresahkan masyarakat pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Sanggaoen – Rote Ndao yang mendapat protes konsumen saat hari pertama beroperasi ditindak lanjuti DPRD Kabupaten Rote Ndao.

BBM yang diduga bercampur air setelah konsumen melakukan pengisian dan mengakibatkan kendaraan mengalami kerusakan, mendapat pengakuan “ bersalah oleh Pihak Managemen SPBU “ Ricky Suwongto.

Bacaan Lainnya
Ricky Suwongto memberi penjelasan kepada Wakil ketua DPRD

Ricky Suwongto. Pemilik SPBU Sanggaoen – Rote Ndao akui bersalah saat didatangi Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao dalam rangka menindaklanjuti pengaduan konsumen sehubungan dengan BBM yang dijual SPBU berubah warna.

Demikian Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao Charli Lian usai melakukan kunjungan Kerja (Kunker) di SPBU Sanggaoen. Hari ini Senin (22/2/2021) sekitar pukul 12:00 wita

Kepada pena-emas.com. Charli Lian menjelaskan, Kunjungan Kerja ke – SPBU Sanggaoen. Itu, menjawab pengaduan masyarakat. Dalam kunjungan kerja tersebut pihak DPRD memperoleh jawaban terhadap persoalan dimaksud dimana pihak Managemen mengakui kelalaian dan kesalahannya yang menimbulkan kerusakan sejumlah kendaraan konsumen yang melakukan pengisian BBM saat hari pertama beroperasi.

Atas kesalahan tersebut pihak Ricky Suwongto sebagai pemilik SPBU berjanji akan membenahi managemen SPBU dan melakukan sejumlah langkah langkah guna memastikan tidak terjadi lagi hal serupa.

Selain itu. pihak Ricky Suwongto bersedia bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang terjadi yang dialami konsumen namun untuk hal ini secara teknis akan di proses sesuai mekanisme antara pihak Managemen dan konsumen. Jelas Charli Lian.

Selanjutnya untuk memenuhi pelayanan BBM bagi masyarakat, terhitung besok 23 Pebruari 2021 SPBU Sanggoen mulai beroperasi kembali dengan kualitas BBM yang terjamin. Tandasnya.

Pantaun Media di Lokasi SPBU Sanggaoen – Rote Ndao dalam kunjungan tersebut awalnya terjadi beda pandangan antara Wakil Ketua DPRD dengan pihak SPBU soal teknis penjelasan yang dijelaskan Ricky Suwongto dengan mendapat nilai tidak logis soal penyebab perubahan Warna BBM yang dijual.

Pemilik SPBU. Ricky Suwongto

Menurut Ricky Suwongto, memberi alasan terkait kejadian yang dialami pihak SPBUnya. Ia mengatakan, dimana –mana secara teknis semua tengki penampun dipastikan ada air
“Di dalam tengki itu pasti ada air. Pasti ada air, karena penguapan dan perubahan cuaca. Bapak bisa cek di SPBU Metina “ Ujar Ricky terkesan menyeruh Wakil Ketua DPRD lakukan uji petik di SPBU Metina.

Selain itu Ricky Suwongto beralasan adanya kemungkinan terjadi kebocoran pada penutup kepala Dinamo dan perubahan cuaca yang menjadi penyebab BBM tercampur air. Jelasnya.

Sementara salah seorang tenaga teknis dari SPBU Oebobo yang ditugaskan ke SPBU Sanggaoen sehubungan persoalan yang terjadi. Kepada Tim Kunker DPRD Ia, mengatakan, penyebab kejadian yang dialami SPBU Sanggaoen adalah . Pengaruh pada selang dan tengki yang sudah terlalu lama tertanam dalam tanah sehingga terjadi pengembunan di dalam tengki.

Menurutnya Tangki penempung tersebut sudah kuarng lebih 3 tahun tertanam di dalam tanah Katanya. Tapi tidak menjelaskan mengapa saat pengisian tidak dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi masalah seperti yang terjadi.

Ia juga menjelaskan kalau seluruh BBM yang terkait masalah tersebut pihaknya telah mengeluarkannya dari tengki dan sudah di ganti baru. Untuk itu dirinya menjamin dan memastikan tidak lagi terjadi masalah ikutan saat beroperasi mulai besok. Katanya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao. Paulus Henuk,SH. saat di konfirmasi setelah kunker di SPBU, Ia menjelaskan, Dalam tatap muka langsung dengan pihak pemilik SPBU, Pihak DPRD mendapat pengakuan kalau kejadian perubahan warna BBM diduga akibat sudah beberapa tahun Tengki penampung kosong tertanam di dalam tanah. Hal ini kemudian menimbulkan terjadinya perembesan dan pengembunan air di dalam Tengki.

Selain itu, kemungkinan akibat perubahan cuaca sehingga terjadinya titik embun didalam tengki bercampur dengan BBM yang tertanpung di dalam tengki. Jelas Paulus mengulangi penjelasan pihak managemen SPBU.

Menurut Paulus Henuk, Langkah – langkah yang telah diambil pihak Ricky Suwongto adalah mengosongkan tengki dan diganti dengan BBM yang baru untuk mulai beropersi pada besok. Selasa (23/2/2021) Jelasnya.

Kemudian soal teknis yang menimbulkan beda pandang dengan pihak SPBU. Paulus mengatakan, Dirinya kembali bertanya kepada Ricky Suwongto. “ Bapak bisa bertanggung jawab secara teknis ? karena kalau kita ikut pemahaman bapak dengan teori bapak terkait kejadian kemarin. Itu, artinya semua tempat pengisian bensin di Indonesia pasti problem kalau bapak bilang semua tengki ada air “ Ujar Paulus. Mengulangi pertanyaannya kepada Ricky Suwongto.

Sementara soal adanya isu Pihak SPBU Ricky Suwongto menggunakan Tengki bekas yang sudah digunakan sebelumnya oleh salah satu SPBU di Kupang. Wakil Ketua DPRD mengatakan, Hal tersebut sudah ditanyakan juga namun Ricky Suwongto menjelaskan sekaligus menjamin kalau Tengki tersebut baru.

Untuk itu dirinya sudah tegaskan apabila di kemudian hari ternyata benar tengki itu adalah sudah tidak memenuhi syarat akibat tengki bekas maka tentu akan di tindak secara hukum karena akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Tandas Paul.

Selain Wakil Ketua DPRD Paulus Henuk,SH. Ikut dalam Kunjungan Kerja tersebut adalah Charli Lian, Petrus J. Pelle,S.Pd, Feky M. Boelan,SE, Devrison Zacharias,A.Md, Nur Yusak Ndu Ufi,SE dan dari Dinas Teknis dikuti oleh Chris Panie dari Perindag Kab. Rote Ndao serta staf dari Sekretariat Dewan.(memo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait