Soal Bayi diterlantarkan dan Meninggal. Besok, Kepala Puskesmas Korbafo di Panggil

“Soal Bayi diterlantarkan dan Meninggal. Besok, Kepala Puskesmas Korbafo di Panggil”

ROTE NDAO. pena-emas.com.
Pasien Bayi Kenly Alkanza Elimanafe asal Rt.03 Rw. 05 Dusun Oenitas Desa Nggodimeda Kecamatan Rote Tengah yang meninggal di Puskesmas Korbafo (24/2) kemarin akibat tidak mendapat pelayanan Medis bahkan ditinggalkan oleh tenaga Medis saat Orangtua bayi ini mendatangi Puskesmas untuk meminta penanganan medis bagi bayi tersebut, besok akan dilakukan klarifikasi oleh Puskesmas dan Dinas

Bacaan Lainnya

Besok. Kepala Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao dipanggil oleh Dinas Ksehatan Kabupaten Rote Ndao untuk memberikan penjelasan persoalan terkait dengan meninggalnya pasien Bayi di Puskesmas setempat.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao Drs. Jonas M.Selly,MM saat dikofirmasi melalui sambungan WhatsApp Kamis (25/2/2021) selitar pukul 18:35 wita.

Sekda Kab. Rote Ndao, Drs Jonas M. Selly.MM

Melalui WhatsAppnya yang diterima pena-emas. Com, Drs Jonas M. Selly,MM menyampaikan, Terhadap persoalan pasien Bayi yang meninggal akibat diterlantarkan dari pelayanan pihak medis setempat kita segera tindaklanjuti dengan memanggil Kepala Puskesmasnya untuk memberikan penjelasan.

Saya sudah meminta kepada Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao untuk besok (26/2) memanggil Kepala Puskesmas Korbafo – Pantai Baru guna dimintai penjelasan terhadap meninggalnya Pasien Bayi tersebut yang kini telah memviral di publik.

“ Saya sudah minta Plt Kadis Kesehatan untuk besok panggil Kepala Puskesmas Korbafo “ Tulisnya Via WhatsApp.

Kepala Puskesmas Korbafo. Mat Poy saat dikonfirmasi Kamis (25/2) malam sekitar pukul 22:00 Wita menjelaskan, Dirinya tengah melakukan proses investigasi petugas piket saat kejadian untuk mengetahui kepastian kronologi kejadian untuk melaporkannya kepada Dinas Kesehatan.

Mat Poy menyebutkan tenaga Medis yang bertugas sebagai piket saat kejadian adalah. dr Siti Almunawar, Perawat PNS. Selfina Huan dan Ros Sianturi sedangkan 1 Orang Bidan PNS, Else Lenggu dan 1 Tenaga Magang yakni Jublina Mulik.

Soal ketidakadaannya tenaga Medis. Dijelaskan, sesuai dengan hasil sementara investigasinya adalah Ada yang pulang menyusui anak dan ada yang pulang untuk memberi obat bagi anaknya yang sedang sakit.

Selanjutnya Dijelaskan, Bidan Marselina Pah. Tenaga medis yang ada saat pasien di bawah ke Puskesmas bukan petugas piket tetapi kebetulan yang bersangkutan pulang dari belanja di kios dekat Puskesmas, Saat itu, Ia mendegar ada seorang bapak yang sedang menelpon dengan nada keras terkesan marah- marah

Ia (Marselina Pah) kemudian berinisiatif menanyakan pada sumber penelpon dan Dia mengatakan anaknya sedang sakit namun di Puskesmas tidak ada petugas. Lalu Ia masuk kedalam Puskesmas untuk memastikan apakah ada petugas atau tidak.

Saat kedalam ternyata tidak ada petugas tapi karena panik dengan suasana keluarga pasien yang terkesan marah akhirnya dia sampaikan kepada keluarga untuk menunggu dan dia pergi cari petugas piket karena dirinya bukan petugas piket.

“Dia Cuma mau cek tapi karena keluarga sudah marah-marah, dia juga takut dan panik karena dia tidak punya persiapan apa-apa sehingga dia pergi cari petugas piket” Ujar Mat Poy.

Setelah itu. lanjut Kapus Korbafo, Dia ( Marselina ) kembali lagi dan bertemu juga dengan seorang rekan Bidan yang kebetulan datang belanja juga. Mereka berdua melihat kondisi keluarga masih marah – marah karena tidak ada petugas,

Mereka berdua kemudian masuk untuk bertemu keluarga pasien dengan maksud menolong pasien tetapi saat itu permintaan mereka di tolak oleh keluarga pasien dengan alasan sudah tunggu lama tapi tidak ada petugas.

Mereka sudah buka ruang UGD dan ajak sampai tiga kali tapi keluarga tolak. Keluarga pasien tidak mau lagi langsung bergerak dan jalan pulang.

Saat itu, Marselina dan rekannya tidak sempat melihat lagi kondisi pasien apakah sudah meninggal atau belum karena keluarga sudah menolak dan langsung pulang. Jelasnya seputar kronologi yang diperoleh dari para tenaga Medis.

Almarhum bayi  Kenly Alkanza Elimanafe. bersama Ibu dan Ayahnya Yermi Elimanafe sebelum di makamkam

Kemudian menurut Mat Poy, Saat itu pasien diduga belum meninggal karena sekitar pukul 21:00 Wita ada keluarga yang menghubungi dirinya menyampaikan kekecewaannya atas ketidakberadaannya petugas.

Kapus Mat Poy. Kembali meminta agar kalau bisa keluarga membawa kembali pasien ke Puskesmas untuk dirawat atau pihaknya datang jemput, karena ia juga baru mengetahui informasi tersebut namun dari balik telpon itu, sumber yang menghubunginya mengatakan pasien sudah meninggal.

“ saat saya minta untuk kembali ke Puskesmas, Dia (penelpon) bilang sudah karena setelah sampai dirumah pasiennya meninggal “ Ujar Mat Poy.

Untuk itu, Kata Mat Poy. “ Jadi bilang Pasien meninggal di Puskesmas, kita tidak memastikan atau mau membenarkan diri karena dua orang teman juga tidak memastikan pasien sudah meninggal atau belum, keluarga sudah bawah keluar dan saat masih diteras Puskesmas mereka masih sempat minta untuk di rawat tapi keluarga sudah menggendong pasien untuk pulang dan tidak mau lagi di rawat.” Tambahnya.

Terhadap adanya permintaan Sekda Rote Ndao untuk Plt Kadis Kesehatan memanggil dirinya untuk dimintai penjelasan, Mat Poy membenarkan hal tersebut kalau sudah di hubungi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao untuk besok bersama petugas Medis datangi Dinas Jumat (26/2) pukul 11:00 Wita untuk klarifikasi kronologi kejadian. Baik lisan dan tertulis. Jelas Kapus Korbafo.

Wakil ketua Komisi B. Gustaf Folla,S.Pd

Gustaf Folla,S.Pd. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao yang membidangi Kesehatan saat di konfirmasi Kamis (25/2) Pukul 21:38 Wita. Ia mengatakan, Soal itu kelalain tenaga medis karena Kepala Puskesmas (Kapus) cukup bagus dalam pelayanan namun pribadi tenaga medisnya yang tidak proaktif apa lagi pristiwa itu Kapus Korbafo tentu tidak berada di Puekesmas kerana sudah malam.

Untuk itu. lanjutnya, Besok saya akan ke Puskesmas untuk melakukan pengecekan kronologi persoalannya karena kejadian ini di Puskesmas Korbafo bukan baru pertama kali terjadi tetapi sudah beberapa kali pelayanan seperti ini dialami masyarakat setempat akibat tenaga Medisnya yang bekerja tidak penuh tanggungjawab.

Menurut Gustaf Folla. Pernah dua orang pasien kecelakaan yang di bawah ke Puskesmas dan yang ada hanya dua orang tenaga magang sementara dokter 4 orang tetapi tidak ada satupun, akhirnya kedua pasien terpaksa di bawah ke RSUD Ba,a dan keduanya meninggal sekaligus. Jelasnya. (memo).

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait