Wagub NTT : Presiden Jokowi sangat mencintai Nusa Tenggara Timur

LABUHANBAJO. pena-emas.com. Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Adreanus Nae Soi, MM, Kamis, 5 November 2020 hadir sebagai narasumber pada Wawancara dengan RRI Ende tentang Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Daerah Pariwisata di Labuan Bajo.

Selain menghadirkan Wakil GUbernur Nusa Tenggara Timur, dua narasumber yang ikut terlibat pada perbincangan yang bertempat di Ayana Komodo Resort, Labuan Bajo, yaitu masing-masing : Staf Khusus Bidang Keamanan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Koordinator Kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata, Irjen Pol Adi Deryan Jayamarta, serta Dirut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, dengan pewawancara Desy Natalia Presenter RRI Ende.

Bacaan Lainnya

Wakil Gubernur Nae Soi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah dan akan melengkapi rambu-rambu jalur evakuasi untuk situasi darurat, dengan beberapa bahasa internasional.

 

“Kita sadari bahwa akan datang banyak tamu di Labuan Bajo, dan tamu-tamu tersebut berasal hampir dari seluruh dunia, jadi tidak bisa kita hanya menggunakan Bahasa Inggris saja, dalam pengadaan berbagai rambu keadaan darurat. Selanjutnya sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara menghadapi bencana itu sendiri juga akan kita lakukan, melalui para Pemuka-pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat.

Kemudian, kemarin saya sudah meminta kepada Kepala Syahbandar Labuan Bajo, agar mengecek kapal-kapal pada saat berlabuh, apakah mereka memiliki sampah atau tidak, karena jika tidak memiliki sampah sudah pasti sampah itu dibuang di laut, sehingga kapal yang kedapatan tidak memiliki sampah setelah berlayar harus didenda”, tegas Pria Ngada tersebut.

Lebih jauh Mantan Anggota DPR RI dua periode tersebut menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia Jokowi mempunyai kecintaan yang sangat besar terhadap Nusa Tenggara Timur dan juga Indonesia.

Menurut saya, Presiden Jokowi memiliki dimensi cinta yang luar biasa terhadap Nusa Tenggara Timur, dimana beliau selalu memperhatikan, selalu ingin bersama dan mempunyai kejujuran dalam membangun Nusa Tenggara Timur.

“Artinya Nusa Tenggara Timur mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat sehingga kita sebagai masyarakat harus juga mempunyai kecintaan yang sama dan mau bekerja keras dalam membangun Nusa Tenggara Timur”, kata Wakil Gubernur Nae Soi penuh kebanggaan.

Selanjutnya Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur mengatakan bahwa memang awalnya ada keraguan dalam dirinya dengan pembangunan Penataan Kawasan Loh Buaya, Pulau Rinca. Tetapi saat beliau melakukan kunjungan langsung ke Pulau Rinca, pada Rabu (04/11/20), beliau mendapati bahwa ternyata ada sesuatu yang luar biasa, karena pembangunan yang dilakukan di Pulau Rinca tidak hanya memperhatikan dari satu sisi saja tapi melihat juga dari sisi yang lain.

”Yang terpenting adalah konservasi tidak boleh digangu gugat. Habitat Komodo harus dijaga, manusianya juga harus dijaga. Komponen utama yaitu manusia, lingkungan dan yang terakhir yaitu Komodo itu sendiri, ini merupakan tiga komponen yang tidak bisa dipisahkan”, tegas Wagub Nae Soi.

Ia juga menjelaskan, yang dibuat modern itu adalah sarana dan prasarana di Kawasan tersebut, agar manusia dilindungi, hewan yang mempunyai habitat asli tidak diusik, dan juga lingkungan atau pohonnya tetap dijaga. Dan yang kemarin sempat viral bahwa ada pengeboran air disana, saya tegaskan bahwa tidak ada pengeboran air disana, air disana diambil dari Labuan Bajo, dan disimpan dalam tandon air. Jadi yang dibangun disana adalah tempat penampungan air saja, bukan ada proyek pengeboran air”, kata Wagub Nae Soi.

Pada bagian lain dari wawancara tersebut, Irjen Pol Adi Deryan Jayamarta menyampaikan berbagai kesiapan sarana maupun personil dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Labuan Bajo yang dengan berbagai pihak khususnya masyarakat lokal, dalam rangka mendukung suksesnya kegiatan dimaksud.

Sementara Dirut BOP Labuan Bajo Flores/Shana Fatina menyampaikan berbagai program yang telah dan akan terus dilakukan untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium di Indonesia. Terkhususnya menyiapkan dengan sungguh-sungguh Labuan Bajo agar sukses menjadi tuan rumah KTT G.20 dan ASEAN Summit 2023 nanti.

Semua fasiltas harus benar-benar berkualitas dan memeuaskan para tamu nantinya. Dalam konteks kegiatan Simulasi Protokol Keamanan dan Keselamatan Destinasi Pariwisata di Labuan Bajo yang akan dilaksanakan 12 November mendatang, BOPLF sangat antusias untuk mendukung kegiatan dimaksud.

Diakhir wawancara, Wagub Nae Soi menghimbau kepada masyarakat, “Mari kita diskusi, kita musyawarah untuk mufakat, mari duduk bersama membahas Labuan Bajo karena Labuan Bajo merupakan tempat wisata super premium untuk kesejahteraan seluruh masyarakat kita, baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Pada hari yang sama, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur juga melakukan kunjungan ke Kampung Adat Waerebo di Kabupaten Manggarai, dengan menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangn Bencana. Kunjungan tersebut sengaja dilaksanakan untuk melihat langsung kondisi Helipad yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat Kampung Adat Wairebo, dan juga melihat ketersediaan rambu-rambu apabila terjadi keadaan darurat di kemudian hari seperti bencana gempa bumi ataupun tsunami.

“Saya sangat berterimakasih, bahwa masyarakat di kampung ini, sudah secara swadaya menyiapkan sebuah helipad sederhana, ini buktinya pada hari ini saya bersama Kadis Perhubungan Provinsi NTT dan Kadis Parekraf Provinsi NTT bisa mendarat di tempat ini. Secepatnya helipad ini akan ditata dan dikembangkan dengan lebih baik lagi, dengan mempertimbankan unsur-unsur teknis dan unsur keselamatan serta keamanan yang tentunya representatif untuk didarati oleh sebuah helikopter. Hal lain yang penting untuk ditindaklanjuti, adalah tempat ini juga harus dilengkapi dengan berbagai rambu penunjuk apabila terjadi bencana seperti gempa bumi, tsunami dan lain sebagainya. Kampung Adat Wairebo ini adalah salah satu destinasi unggulan yang nantinya akan terus dikunjungi oleh wisatawan, khususnya menyambut tamu-tamu peserta KTT G. 20 dan ASEAN Summit 2023. Oleh sebab itu langkah-langkah mitigasi bencana perlu disiapkan dengan lebih baik lagi”, tegas Mantan Staf Khusus Menteri Hukum dan Ham RI tersebut. (memo/Humas)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait