PENA-EMAS.COM – Sebelumnya persoalan pelecehan seksual dan perundungan 7 pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkuak usai korban berinisial MS menuliskan pengalamannya sebagai pegawai KPI. Korban mengaku perundungan diawali sejak 2012 lalu.
Korban yang sudah tak tahan lagi mengalami perundungan di kantornya sendiri memberanikan diri untuk membuka suara atas tragedi yang dialaminya.
Korban menjelaskan kejadian yang dialami adalah sering memukul, memaki, lebih-lebih melecehkannya. Korban terhitung mengaku mengalami pelecehan seksual pada 2015 dengan memegangi kepala, tangan, kaki sampai menelanjangi.
Bahkan organ intim korban dicoret dengan spidol dan didokumentasikan oleh pelaku. Korban pun mengaku trauma.
Kelakuan miris ketujuh pegawai KPI itu diungkap oleh sang korban. Korban yang telah tak tahan kembali mengalami perundungan di kantornya sendiri memberanikan diri untuk membuka nada atas tragedi yang dialaminya.
Selama 9 tahun, korban mengaku dirundung dan dilecehkan secara seksual oleh 7 pria yang merupakan kawan kerjanya.
Dia dulu diceburkan ke kolam renang, tasnya dibuang, hingga dimaki bersama dengan kata-kata bernuansa SARA.
“Kejadian itu memicu aku trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok sanggup pelecehan jahat macam begini berjalan di KPI Pusat?” demikianlah info tertera korban, Kamis (1/9/2021).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
